Pengertian
AC
adalah suatu sistem yang mengkondisikan suhu udara sehingga sesuai dan nyaman
dengan kondisi manusia. AC dapat digunakan dalam berbagai tempat, salah satunya
adalah di mobil. Prinsip kerja AC adalah dengan memanfaatkan siklus refrigasi. Pendinginan
yang terjadi pada sistem merupakan efek dari peristiwa perbedaan tekanan. Proses kenaikan dan penurunan tekanan tersebut berlangsung
secara alami, agar proses itu dapat diterapkan pada sistem AC, maka sistem AC
harus terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
tekanan, supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.
Fungsi AC
Fungsi Air Condition adalah alat
untuk :
1.
Mengontrol temperatur udara.
2.
Mengontrol sirkulasi udara.
3.
Mengontrol kelembaban udara.
4. Memurnikan udara.
CARA KERJA AC
Compressor AC yang ada
pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja
(refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke
condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini
refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi
refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan
yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh
kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi
kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan
refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat
kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka
refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase
uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent
akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini
disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent
setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi
sangat turun.
Hal ini secara praktis
dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih
besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk
merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan
energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah
energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi
yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi
yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka
temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini
akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan
keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan
atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih